Blog baru ini kubuat untuk memposting tulisan yang berkaitan dengan pekerjaanku sebagai seo optimizer. Jadi ini bukan blog utama sebenernya, cuma blog main-main aja.
Kuharap kalian ngga perlu lama-lama disini dan membuka banyak halaman, tidak ada gunanya. Akhir kata semoga blog ini bisa nyundul dengan baik yang kuoptimasi! Terima kasih!
0 Comments
Kolaborasi antara seni kontemporer dan musik memang terdengar unik dan langka. Namun hal ini menjadi tantangan sendiri bagi para seniman untuk mewujudkannya. Pameran retrospektif dari musisi Bjork yang diadakan di Museum of Modern Art, New York ̶ menjadi gebrakan tersendiri dalam perkembangan seni kontemporer. Uniknya, di pameran tersebut, para pengunjung harus menggunakan headphone sambil melihat lukisan pop-star legendaris. Banyak sekali lukisan modern dari musisi legendaris dunia yang dipamerkan di pameran ini. Tidak hanya itu, pameran serupa yang memadukan seni kontemporer dengan musik juga diselenggarakan di Museum of Contemporary Art, Chicago pada 11 Juli- 22 November 2015. Pameran yang bertajuk The Freedom Principle ini mengangkat sejarah musik dari musisi jazz legendaris bernama Association for the Advancement of Creative Musicians (AACM). Tahun 2015 ini, AACM juga merayakan ulang tahunnya yang ke-50. AACM dibentuk pada tahun 1965 di Chicago. Anggotanya terdiri dari Roscoe Mitchell, Muhal Richard Abrams, Phil Cohran, dan masih banyak musisi lain. Hingga saat ini, musisi legendaris dari AACM banyak menginspirasi para seniman dan musisi dalam mengungkapkan kebebasan dalam segala hal, terutama berkesenian. Tema The Freedom Principle diangkat dengan maksud ingin menunjukkan tentang bagaimana nasionalisme kebudayaan orang-orang kulit hitam pada tahun 1960 ̶ melibatkan perjuangan politik dan kebebasan bersuara dikemas dalam bentuk karya seni kontemporer. Pameran seni kontemporer ini mengkolaborasikan visual, musik, politik, dan estetika. Karya-karya bernilai historis dan kontemporer ditampilkan dalam pameran unik ini. Pameran The Freedom Principle juga ingin menunjukkan bahwa seni dan musik dari Chicago yang bermula pada 1960 dan 1970-an merupakan tonggak awal perkembangan kesenian yang menginspirasi banyak seniman hingga saat ini. Di pameran ini, pengunjung dapat mengeksplorasi dan memahami lebih dalam mengenai seni kontemporer juga musisi jazz legendaris, AACM. Tidak hanya sebatas menampilkan keindahan, para seniman juga ingin menunjukkan makna yang lebih dalam lebih dari sekadar estetika. Histori AACM yang berkaitan dengan sosial dan budaya juga ditampilkan dalam The Freedom Principle. Pameran ini dikuratori oleh Naomi Beckwith (Only Poetry) dan Dieter Roelstraete (The Way Ahead;The Association for the Advancement of Creative Musicians and Chicago’s Black Arts Revolution). Pameran The Freedom Principle seolah memperlihatkan peleburan antara sejarah musik dan sejarah seni menjadi suatu perpaduan sempurna dalam menyampaikan pesan-pesan tertentu. Banyak seniman kontemporer termasuk kinetic art yang menyumbang lukisan untuk dipajang di pameran ini. Selain dipamerkan di Chicago, pameran seni kontemporer ini juga akan diselenggarakan di The Institute of Contemporary Art di University of Pennsylvania pada 14 September- 31 Desember 2016 mendatang. |
AuthorBlog yang berisi tentang artikel yang menarik seputar apa saja. Archives
August 2017
Categories |